top of page

Potensi dan Masalah TAMBAK MULYO

POTENSI

  1. Wilayahnya yang dekat pusat kota, dengan jarak tempuh menuju pusat kota sekitar 15-25 menit, hal ini menjadikan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan pusat kota dengan mudah.

  2. Termasuk dalam BWK III dengan fungsi jasa, rekereasi, industri, dan fasilitas umum, serta termasuk dalam kawasan peruntukan perdagangan dan jasa.

  3. Kawasannya yang dekat dengan akses jalan arteri primer yaitu jalur pantura, sehingga memudahkan akses penjualan produksi hasil laut.

  4. Memiliki kawasan tambak yang dapat digunakan sebagai salah satu sarana rekreasi pada perencanaan selanjutnya.

  5. Termasuk ke dalam salah satu wilayah penghasil ikan dan hasil laut lainnya, yang dapat mendorong peningkatan ekonomi daerah dari hasil lautnya.

  6. Kawasan Tambak Mulyo memiliki view laut Jawa yang indah, terlebih lagi saat matahari terbit maupun terbenam, ditambah dengan dekatnya letak pelabuhan pada kawasan tersebut, sehingga lebih memperindah view yang ada, dengan pemandangan langsung ke pelabuhan.

 

MASALAH

  1. Rob, Tambak Mulyo sudah mulai digenangi rob sejak tahun 1980 dan kondisi tersebut semakin parah dengan adanya genangan air hujan, banjir kiriman dan luapan dari drainase yang tidak terawat. Selain itu adanya perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan permuakaan air laut dan berdampak pada peningkatan ketinggian rob di Tambak Mulyo. Intensitas rob di permukiman ini cukup tinggi, dahulu rob tidak menggenangi setiap hari namun sekarang rob setiap hari telah menggenangi kawasan permukiman. Ketinggian rob juga mengalami peningkatan hingga mencapai ketinggian 30 cm. Genangan rob surut membutuhkan waktu 3-5 jam.

  2. Land Subsidence, Tambak Mulyo tergolong kawasan yang memiliki tingkat amblesan tanah tinggi (>8cm/tahun) yaitu 13,5 cm/tahun (Bappeda Kota Semarang, 2013). Hal ini disebabkan oleh adanya  jenis tanah alluvial dengan struktur lembek dan mudah mengalami penurunan tanah atau amblesan. Selain itu disebabkan oleh adanya beban bangunan yang sangat padat sehingga memperparah terjadinya land subsidence.

  3. Lingkungan Kumuh, Terdapat kondisi persampahan dan jaringan drainage yang buruk dan tidak terawat. Hal ini terlihat oleh banyaknya sampah yang berceceran di suatu tanah kosong atau tanah lapang dan juga dengan kondisi drainase yang dipenuhi dengan sampah serta bercampurnya air limbah rumah tangga pada aliran air jaringan drainase

  4. Jalan Lingkungan Rusak, Jalan lingkungan di Tambak Mulyo belum seluruhnya dipaving, sehingga jika terjadi rob atau banjir maka jalanan akan becek dan akan semakin menghambat aktivitas masyarakat dalam melakukan perpindahan.

bottom of page