top of page

JUSTIFIKASI PEMILIHAN WILAYAH PERANCANGAN

Kawasan Tambak Mulyo Kecamatan Semarang Utara merupakan salah satu kawasan yang terletak di daerah pesisir yang berbatasan dengan laut. Kelurahan Tambak Lorok merupakan salah satu pusat penjualan hasil laut di daerah Semarang Utara. Permukiman yang ada di kelurahan ini cukup padat. Pertumbuhan pusat permukiman dikawasan pesisir Kota Semarang sebenarnya cukup pesat hal ini dapat dilihat dari perubahan tata guna lahan pada tahun 2011 ke tahun 2015 yang penggunaan lahannya lebih diarahkan sebagai permukiman sehingga terjadinya konversi dari tambak menjadi lahan permukiman. Sehingga ruang terbuka hijau di Kawasan Tambak Mulyo menjadi hilang yang kemudian menyebabkan munculnya rob di kawasan tersebut.

Permasalahan lain yang ada di Kelurahan Tambak Lorok adalah land subsidence atau penurunan muka tanah. Permasalahan ini memang muncul akibat letak Kawasan Tambak Mulyo yang berbatasan langsung dengan laut. Penurunan muka tanah ini mencapai 13,5 cm/tahun. Selain land subsidence, permukiman yang ada di Kawasan Tambak Mulyo juga tergolong kumuh. Kumuh yang dimaksud adalah jarak kerapatan antar bangunan yang satu dengan bangunan yang lainnya sempit, jaringan drainase terbukanya mengalami penyumbatan akibat sampah, dan sistem persampahan yang ada belum baik sehingga menimbulkan estetika lingkungan yang buruk.

Selain permasalahan tersebut, Kawasan Tambak Mulyo juga memilki potensi yaitu diantaranya karena letaknya yang berbatasan dengan laut maka potensi hasil tambak/perikanannya cukup baik, pemandangan laut nya cukup indah, termasuk dalam kawasan BWK III yang memiliki fungsi kawasannya diperuntukkan sebagai kawasan rekreasi, permukiman, pergudangan, dan perdagangan dan jasa. Kawasan Tambak Mulyo memiliki potensi pada daerah pesisir yang memudahkan dalam perancangan kawasan dengan konsep waterfront city namun harus tetap mempertahankan kelemahan kelemahan yang ada pada lokasi perencanaan agar tidak terjadi kesalahan perencanaan. Dari konsep utama yaitu waterfront city ini kemudian mengerucut pada konsep silvofishery yang kemudian konsep di lokasi perancangan diberi nama “Tambak Mulyo Ecological Silvofishery”.

Berdasarkan potensi dan permasalahan yang dijelaskan diatas konsep perancangan yang akan diterapkan di wilayah perencanaan adalah ecological silvofishery. Ecological merupakan konsep yang diambil dengan tujuan secara garis besar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kawasan Tambak Mulyo berada di daerah yang berbatasan langsung dengan pantai oleh sebab itu wilayah Kawasan Tambak Mulyo sangat rawan terhadap bencana abrasi. Abrasi merupakan gejala alam yang tidak bisa dihilangkan akan tetapi dapat diminimalisir dampaknya. Pencegahan dengan penanaman tumbuhan mangrove merupakan salah satu langkah pencegahan untuk mengurangi akibat dari abrasi. Oleh karena nya konsep ecological dinilai dapat mengurangi abrasi yang ada sehingga bencana yang ditimbulkan tidak terlalu massive. Konsep ecological sendiri merupakan konsep dimana fungsi utamanya adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah degragadi lingkungan.

bottom of page